Resident Evil: Eddie

Chapter 361: Bab 360



"Yoko sudah terkoneksi dengan jaringan, dia dan January berhasil meretas fasilitas di sini. Saatnya untuk kembali." Ucap Yamata sambil melihat ke arah smartwatch-nya.

"Sangat cepat?" Moira kaget.

"Dengan bantuan Red-Queen, tentu saja peretasan seperti ini akan jauh lebih cepat." Eddie tersenyum, merasa sepadan akan kerja kerasnya untuk mencuri super-komputer hebat itu.

Kembali ke lift, lift langsung terbuka tanpa perlu dipencet. Keterampilan hacking January semakin hari menjadi semakin baik!

Ketika mencapai kedalaman delapan puluh meter jauh di bawah tanah, tangki budidaya terlihat di mana-mana. Di dalam tangki tersebut terdapat banyak potongan daging, anehnya potongan daging itu saling memakan sesama mereka.

Ada Wong menemukan sebuah komputer, dia pergi ke komputer tersebut lalu mengetukkan jari-jarinya di keyboard untuk mengunduh data.

Ketika kata sandi izin muncul di layar komputer, Ada Wong langsung mengerutkan keningnya.

Eddie berjalan mendekat lalu berkata, "Kamu terlihat khawatir, kamu tidak sedang memikirkan suamimu, kan?" Ucapnya sambil menggoda.

Ada Wong memutar matanya, "Hmph, tentu saja tidak. Yamata, bisakah kamu membantuku?"

"Tentu, aku akan mengurusnya." Yamata mengangguk.

Ketika Yamata, Eddie dan Ada Wong mengurus komputer, Claire dan Moira bertugas untuk berjaga-jaga. Sambil menjaga situasi, mereka merasa jijik ketika melihat apa yang ada di dalam tangki budidaya itu.

"Sebenarnya apa yang sedang Umbrella lakukan? Menyimpan hal-hal menjijikkan seperti ini..."

"Apakah mereka tidak takut mengalami mimpi buruk di malam hari?"

Dengan bantuan January, Yamata berhasil menyalin semua informasi.

Ketika Yamata sibuk dengan peretasan itu, Eddie diam-diam melihat penampilan Yamata dari samping. Walaupun wanita itu terkadang bisa menjadi sedikit gila, tapi sosoknya yang cantik memang tidak dapat dibantah.

"Hei, jangan diam saja, mari kita pergi." Ada Wong mendengus, dia sangat ingin memukul Eddie. Berani-beraninya dia menatap wanita lain ketika dia bersama dirinya?

Saat semua orang hendak mundur, seorang pria paruh baya berambut pirang muncul. "Oh? Lihat siapa yang kita jumpai di sini... Tikus-tikus terbuang."

"Eddie, aku tahu bahwa kamu akan datang, dan aku tahu bahwa kamu adalah seorang penghianat, haha."

Eddie mengerutkan kening, "Maaf, apakah kita saling mengenal?"

"Idiot. Karena kamu akan mati cepat atau lambat, maka aku akan merawat wanita-wanitamu secara pribadi."

"Izinkan saya memperkenalkan diri, saya adalah komandan dan penanggung jawab pulau Sheena, Vincent Goldman."

"Aku akan merawat dengan baik wanita-wanitamu, dan aku akan menunjukkan penderitaanmu di depan mereka, hahaha!" Vincent tertawa.

*Bang!*

Mengikuti suara tawa itu, dalam satu detik, suara pukulan keras terdengar.

Eddie dengan cepat bergerak sejauh dua puluh meter dalam waktu kurang dari satu dekit, kemudian dia meninju pria itu sampai membuatnya terbang mundur.

Tidak hanya Eddie yang marah, tapi Claire juga ikutan marah. Berani-beraninya pria itu mengucapkan perkataan kasar seperti itu di depan mereka! Sudah pasti pria yang jahat!

*Boom!*

Vincent menghantam salah satu tangki budidaya, kemudian tubuhnya tersungkur di lantai dengan lemas. Ketika pukulan itu mengenai tubuhnya, tubuhnya teeasa seperti telah tertabrak oleh truk!

Tulang-tulangnya terasa hancur, jika bukan karena pakaian pelindung yang dia kenakan, sudah pasti dia akan mati sejak pukulan itu mengenainya!

"Brengsek, uhuk, uhuk... Super Tyrant, bunuh mereka!" Vincent berteriak, menggunakan izin suara untuk mengaktifkan Tyrant yang tertidur tersebut.

"Beri aku suntikan obat percobaan juga." Vincent ingin menggunakan T-Virus untuk melihat apakah dirinya dapat bertahan atau tidak.

Satu-satunya hal yang dapat menyelematkan hidupnya sekarang adalah T-Virus.

Sejumlah besar tentara bersenjata mulai muncul, mereka datang dengan senapan mesin ringan di tangan mereka.

Eddie dan wanita-wanitanya segera bersembunyi, dari balik tembok itu, mereka mulai menembaki para prajurit clone tadi.

Para prajurit clone yang tidak memiliki pertahanan itu langsung mati setelah terkena satu kali tembakan.

Di sisi lain Eddie juga tidak ingin banyak omong kosong, segera dia mengeluarkan dua granat dan melemparkannya ke arah kumpulan prajurit buatan itu.

*Boom!*

Hampir dua puluh tentara clone diledakkan, seketika mereka menjadi genangan darah karena tubuh istimewa mereka.

"Mari pergi ke lift." Eddie menginstruksikan teamnya.

"January, temukan fungsi peledakan diri. Aktifkan fungsi peledakan fasilitas itu setelah kita berhasil keluar."

Ketika mereka sampai di lift, ternyata lift itu terkunci. Sekarang satu-satunya cara untuk keluar tak lain melalui tangga darurat.

"Kalian pergilah dulu, aku akan mengurus mereka." Eddie melambaikan tangannya, menyuruh istri-istrinya untuk pergi terlebih dahulu.

"Jangan mati, jika kamu selamat, aku akan memberimu hadiah..." Ucap Ada Wong pelan, kemudian dia berlari mengikuti kelompoknya menuruni tangga.

-----

read chapter 563 on;

patréon.com/mizuki77

Christmas Sale, 50% off, use code: 337D3

Valid until January 7.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.