One Piece: Pemanggil Servant

Chapter 161: Bab 161



"Mau memakan semuanya?" Tanyanya sambil tersenyum.

Kalifa menggeleng lalu melemparkan sisa buah ke laut.

"Sayang sekali. Jika chef kita memasakkannya untukmu, aku yakin rasanya dapat ditingkatkan." Gelengnya.

"Tidak mungkin." Emiya menggeleng.

"Baiklah, karena kamu telah menerima Bubble-Bubble Fruit, sekarang tugas pembersihan diserahkan kepadamu. Lagipula Bubble-Bubble Fruit sangat cocok untuk pekerjaan ini."

"Tunggu sebentar, bukankah kemampuan buah ini untuk pertempuran?"

"Memang benar, tapi kemampuanmu memiliki fungsi ganda." Angguknya. Saat mereka mengobrol tiba-tiba Vermillion merasakan sebuah kapal yang mendekat dengan kencang ke arahnya.

Di kejauhan.

"Cepat, cepat!" Di atas kapal mewah, pria gemuk memerintahkan bawahannya, "Pulau yang jatuh dari langit itu pasti berisikan dengan harta! Cepat, arahkan kapal ke sana!"

"Baik, King Wapol!" Anak buahnya berteriak serempak.

"Aku tidak menyangka akan menjumpai hal seperti setelah pertemuan tingkat tinggi." Pikir Wapol

Di Hanging Garden.

"Bendera itu... Itu adalah bendera negara yang bergabung dengan Pemerintah Dunia." Menoleh ke Vermillion, dia memberitahukan, "Itu adalah bendera Drum Kingdom."

"Kapal Wapol?" Vermillion merasa heran, bukankah mereka berada di Drum Kingdom?

"Sebagai Raja suatu negara, Wapol terkadang pergi ke negara lain untuk menghadiri pertemuan. Selain itu, tempat ini tidak begitu jauh dari Drum Kingdom, jadi tidak mengherankan jika kita bertemu mereka secara tidak sengaja di sini." Kalifa menjelaskan.

"Mengapa mereka mendekat ke arah kita?"

"Aku mendengar bahwa Raja Drum Kingdom bukanlah orang yang baik, mungkin mereka mempunyai niat buruk."

"Aku harap begitu, jika dia memiliki niat buruk maka ini adalah keuntungan bagi kita. Aku tidak perlu segan-segan untuk mengambil alih kerajaannya."

"Kamu ingin mengambil alih kerajaannya? Drum Kingdom tidak seperti Duel Island, jika Anda mencoba merebutnya maka Pemerintah Dunia akan mengambil tindakan." Kalifa mencoba membujuk, "Aku tahu Anda kuat, tapi Pemerintah Dunia tidak sesederhana yang Anda pikirkan."

"Kamu tidak perlu khawatir tentang hal sepele itu." Katanya sambil tersenyum. Berjalan ke tepi Hanging Garden, dia memandang kapal milik Wapol, "Jika Pemerintah Dunia datang, maka kita akan menyambutnya."

"Raja Wapol, ada seseorang di atas pulau itu!" Sang pengintai memberitahu Rajanya.

"Sialan! Berani-beraninya mereka mendarat di pulauku sesuka hati, tidak bisa dimaafkan!" Wapol melotot, "Tembak dia!"

"Ya!"

*Boom!* *Boom!* *Boom!*

Senjata utama kapal langsung ditembakkan.

"Ingin menyerang kita?" Melihat meriam yang ditembakkan ke arahnya, Vermillion malah tersenyum, "Apa boleh buat." Ketika dia ingin menembakkan kembali meriam mereka, tiba-tiba Kalifa telah terbang ke udara dan menendang salah satu meriam itu sampai mengenai meriam yang terbang di belakangnya.

*Boom!*

"Marshal Blue, biarkan aku yang menangani mereka." Kalifa mendarat di depan Vermillion.

"Baiklah, kamu juga dapat mencoba kemampuan barumu, tapi aku ragu mereka mampu memberimu perlawanan yang berarti." Angguknya.

Menerima anggukan atasan barunya, Kalifa bergegas ke kapal Wapol sambil tersenyum.

"Tidak! King Wapol, orang yang menandang bola meriam tadi bergegas ke arah kita!"

"Tembak, tembak dia!" Wapol berteriak.

*Boom!* *Boom!* *Boom!*

"Golden Hour!" Kalifa segera menggunakan kemampuannya. Ketika bubble itu mengenai ketiga bola meriam, seketika bola meriam itu menjadi sangat bersih yang kemudian kehilangan akselerasinya dan terjatuh ke laut.

"Kemampuan yang bagus." Kata Kalifa dengan gembira, "Sekarang kamu selanjutnya." Kalifa segera menargetkan Raja Wapol gemuk itu. Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menyerang suatu Raja negara, terlebih lagi negara yang telah bergabung dengan Pemerintah Dunia.

"Siapa kamu?! Beraninya kamu menaiki kapalku sesuka hati!" Melihat Kalifa mendarat di kapalnya, Wapol jelas merasa tidak senang.

"Tidak perlu penjelasan." Kalifa menjawab dengan enteng sambil mengatur kacamatanya.

"Aku harap kamu dapat bertahan lama, karena aku ingin melatih kemampuan baruku."

-----

read chapter 216 on;

patréon.com/mizuki77

Christmas Sale, 50% off, use code: 337D3

Valid until January 7.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.