Mysterious App (Indonesia)

Chapter 2: Ketua Osis



Pagi hari yang cerah, Ryuichi berjalan dengan seragam

sekolah. Berangkat menuju sekolah dengan berjalan kaki.

 

"Yo, Ryu!"

 

Seorang lelaki tampan menepuk pundaknya yang membuat Ryuichi

menengok ke arahnya. Dia memakai seragam sekolah yang sama dengan Ryuichi.

 

"Pagi Arata."

 

"Wajahmu murah seperti biasanya. Hmm, atau harus kah ku

katakan kau sedikit bersemangat sekarang? Yah kau memang sulit di tebak

meskipun kita sudah menjadi teman semenjak kita SMP."

 

Pemuda itu memiliki rambut pirang dan tinggi 175cm,

sedangkan Ryuichi memiliki tinggi 170cm. Jadi dia lebih pendek dari pada Arata.

 

"Yah, lupakan. Ngomong-ngomong ini."

 

Arata mengulurkan tangannya pada Ryuichi. Melihat itu,

Ryuichi tidak bisa menahan senyumnya.

 

"Terimakasih."

 

[Nama : Kanzaki Arata

 

Usia : 16 Tahun

 

Status : Pelajar.

 

 

Kepribadian : dia terlihat baik dan ramah, namun dia

memiliki keinginan untuk selalu di atas orang lain.

 

Tugas : Memberikan 1000 Yen kepada Yamaguchi Ryuichi sebulan

sekali.]

 

"Apa kau yakin tentang ini?" Ryuichi bertanya pada

Arata sesudah mengecek aplikasi tersebut.

 

"Hah? Kau bicara apa?! Tentu saja itu menjengkelkan

ketika aku harus memberi mu uang 1000 Yen setiap bulan, tapi mau bagaimana lagi

karena aku memang harus melakukan nya."

 

Itu benar-benar tidak masuk akal, namun karena itu pula

Ryuichi menyadarinya. Aplikasi ini Memang 100% bekerja. Namun itu tidak

mengubah kepribadian seseorang, itu hanya memberikan perasaan tanggung jawab

yang harus di lakukan terlepas mereka suka ataupun tidak. Seperti yang di

jelaskan dalam aplikasi ini semalam ketika dia membukanya.

 

"Ada apa dengan seringai mu itu?"

 

Ryuichi tersentak untuk sesaat."Ah, tidak

apa-apa."

 

Dia menggeleng dengan ramah, berusaha menyembunyikan

keinginannya yang menggebu.

 

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku ada janji untuk pergi

bersama dengan Aiko."

 

Arata berlari sambil melambai ke arah Ryuichi. Hayashi Aiko,

dia adalah pacar dari Arata. Lupakan tentang pacar Arata.

 

Ryuichi menyeringai, dia bisa mendapatkan kecantikan sekolah

dengan mudah. Akhirnya hari-hari perjaka nya akan berakhir.

 

Berbicara tentang kecantikan sekolah, tentu saja yang

terlintas di benaknya adalah sang ketua OSIS. Serizawa Hana. Dengan aplikasi

tersebut di tangannya, dia bisa melakukan apapun kepada gadis teladan yang

penuh percaya diri itu.

 

Sekali lagi, dia tidak bisa menyembunyikan semangatnya

ketika mengetik nama Ketua Osis di aplikasi tersebut.

 

Seperti sebelumnya, Informasi tentang orang tersebut muncul

dan ada kolom tugas yang belum terisi di dalam nya. Namun saat membaca

informasi tentang ketua OSIS yang di kenal sebagai siswa teladan dan tegas, dia

tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya.

 

"Hah!? Apa aplikasi ini rusak!?"

 

[Nama: Serizawa Hana

 

Umur: 16

 

Status: Pelajar

 

Kepribadian : dia memiliki tatapan tegas dan penuh percaya

diri yang tanpa semua orang sadari kalau dia adalah seorang masokis. Selalu

melakukan hal mesum, membayangkan dirinya di perkosa setiap malam di kamar

apartmentnya.

 

Keterangan : Tidak ingin orang tuanya tau kalau dia memiliki

ketertarikan sex yang menyimpang, dia memutuskan untuk tinggal sendirian di

sebuah apartemen sederhana dengan alasan ingin menjadi lebih mandiri. Pandai

menutupi emosi dan keinginnya tanpa di ketahui orang lain. selalu menghabiskan

waktu istirahat di sekolahnya dengan mengunjungi atap, karena hanya ketua OSIS

yang bisa mengakses atap, dia melakukan masturbasi setiap istirahat tanpa di

ketahui siapapun.

 

Tugas : ... ]

 

" ... "

 

Ryuichi ragu, apakah dia harus mempercayai informasi ini.

Karena ketua OSIS di kenal sebagai siswi yang teladan, pintar, rajin, dan

banyak lagi hal positif lainnya sampai tak terhitung jumlahnya. Dan juga tidak

di pungkiri kalau dia adalah orang yang dingin. Jika aplikasi ini benar, maka

gadis itu menyembunyikan nya dengan sangat baik.

 

Ryuichi menelan ludah, dia ingin mengisi kolom tugas dari

ketua OSIS sesegera mungkin. Namun dia berpikir untuk membiarkannya saja tetap

kosong untuk saat ini. Dia harus memastikan ketua OSIS dengan mata kepalanya

sendiri.

 

Atap sekolah ya ... Pikir Ryuichi.

 

Ryuichi tidak dapat menyembunyikan semangat nya sampai waktu

istirahat tiba.

 

***

 

Setelah pelajaran selesai dan waktu istirahat tiba. Ryuichi

menatap dengan takjub melalui celah pintu yang sedikit terbuka. Di sana, sang

ketua OSIS Serizawa Hana, seperti apa yang di informasikan. Dia sedang

masturbasi dengan duduk, menggunakan tembok sebagai sandaran. Tangannya

memainkan Vagina dan yang lainnya meremas payudara.

 

"Hmm ahhh ... Ahhh."

 

Itu benar-benar hal yang tidak dapat di percayai sebagai

ketua OSIS jika Ryuichi tidak melihatnya secara langsung.

 

Dia tersenyum ke arah smartphone nya yang telah mengambil

Video Hana sang ketua OSIS yang sedang melakukan masturbasi.

 

"Sepertinya seperti ini akan menjadi jauh

menarik." Gumamnya dengan seringai.

 

Dia tidak menggunakan aplikasi tersebut untuk memberikan

tugas pada ketua OSIS, Ryuichi hanya memanfaatkan informasi yang telah di

berikan aplikasi tersebut.

 

Saat Ryuichi melangkah keluar menuju atap, membuat pintu

berderit.

 

"Kyaaa!!"

 

Hana melompat dengan kaget, jantung nya benar-benar seperti

akan melompat keluar dari mulutnya, dia secara refleks menutup bagian Vagina

dengan roknya.

 

"Yah, teriakan yang sangat lucu dari ketua OSIS kita

yang terhormat." Ryuichi berjalan perlahan mendekati ketua OSIS yang masih

terkejut. Ryuichi tidak bisa menyembunyikan senyuman nya.

 

"K-Kau! Kenapa ada di sini? Siswa biasa tidak di

perbolehkan untuk pergi ke atap!"

 

Hana perlahan bangun mencoba menyembunyikan kegugupan nya.

Rambut hitam legamnya yang sepanjang pingga, bergelombang teterpa oleh angin.

Wajahnya benar-benar keindahan alami. Gadis itu menarik nafas sebelum menatap

tajam ke arah Ryuichi.

 

"Lupakan apa yang kau lihat, maka aku tidak akan

mempermasalahkan tentang hukuman mu yang datang ke atap." Dia berjalan

melewati Ryuichi dengan penuh percaya diri.

 

"Hukuman apa Hana-chan?" Ryuichi menahan

pergelangan tangan Hana.

 

Hana menatap Ryuichi dengan tajam, namun ada warna kemerahan

di pipinya. Entah itu karena marah atau malu.

 

"Lepaskan, aku bisa saja mengeluarkan mu dari sekolah

ini."

 

"Hoh~ menakutkan. Bagaimana kalau aku memberitahu semua

orang tentang apa yang kau lakukan." Ryuichi melepaskan genggamannya di

pergelangan tangan Hana. Hana sedikit mengelus pergelangan tangan yang

sebelumnya di pegang oleh Ryuichi.

 

"Yamaguchi Ryuichi, tidak ada prestasi. Hanya siswa

biasa rata-rata. Apakah akan ada orang yang mempercayaimu? Kau seharusnya

menyadari posisi mu. Mengeluarkan mu dari sekolah ini semudah membalikan

telapak tangan bagiku." Gadis yang biasa memiliki tatapan tajam itu kini

sedang menyunggingkan senyum nya sambil menunjuk dada Ryuichi dengan kasar

menggunakan telunjuknya.

 

Mata Ryuichi berkerut. Meyakini kemenangannya, Hana sedikit

menyunggingkan senyum nya.

 

"Kuhuhu. Kau memang gadis yang menarik. Sepertinya kita

terikat dengan semacam takdir."

 

Seolah suasana berganti, kini Ryuichi yang menyeringai. Alis

Hana berkerut dengan Reaksi tiba-tiba Ryuichi.

 

Ryuichi menggenggam jemari halus yang sebelumnya menusuk

dadanya.

 

"Lepaskan!" Hana menggeram kesal, tapi dia

sebenarnya bersemangat di dalam. tanpa sadar Vaginanya berkedut.

 

"Tenanglah, coba lihat dulu ini."

 

Ryuichi memperlihatkan rekaman Video masturbasi Hana

sebelumnya. Mata Hana melebar saat di suguhkan Video itu.

 

"I-Itu ..."

 

Hana adalah gadis pintar, tidak mungkin dia tidak mengetahui

apa yang akan terjadi ke depannya. Seorang lelaki yang mengancam perempuan

untuk melakukan hal-hal mesum. Vagina Hana menjadi semakin basah membayangkan

itu, namun dia mengendalikan ekspresi nya dengan baik.

 

"Kau ... Sampah ... Hapus itu." Dia menatap tajam

ke arah Ryuichi dengan penuh kebencian dan niat membunuh. Jika Ryuichi tidak

mengetahui kepribadian asli dari Hana, mungkin dia akan percaya jika Hana ingin

membunuhnya saat ini.

 

Jika itu adalah gadis normal, maka mereka akan dengan

refleks berusaha untuk merebut Smartphone yang di pegang oleh Ryuichi. Tapi

Hana, tubuhnya hanya gemetar, tidak ada tanda tanda keinginan untuk merebut

Smartphone tersebut meskipun itu tepat di depan wajahnya.

 

"Sekarang kau mengetahui posisi mu?" Ryuichi

menyimpan kembali smartphone nya di saku celana miliknya.

 

"Yah, kau benar-benar memiliki bibir yang sangat

sexy." Ryuichi mengangkat tangannya dan mengelus bibir merah muda yang

kenyal milik Hana. Gadis itu tidak melawan, dia hanya mengalihkan pandangannya

ke arah lain dengan tangan terkepal. Tinggi Hana 165cm dia di atas rata-rata

gadis normal. Tapi menurut Ryuichi itu adalah tinggi yang cukup untuk tipe nya.

 

"Kya!"

 

Ryuichi tiba-tiba mendorong kasar Hana hingga punggung gadis

itu membentur tembok.

 

Hana menutup matanya ketika wajah Ryuichi semakin dekat.

 

Sedangkan Ryuichi bisa merasakan Aroma yang sangat harum

yang keluar dari tubuh gadis itu. Hanya satu senti sebelum bibir mereka saling

bertemu.

 

"Apa kau tau apa yang akan terjadi jika aku menyebarkan

Video itu?"

 

Nafas dari Ryuichi menggelitik hidung Hana. Gadis itu tidak

berani menatap Ryuichi, berperan seperti seekor kelinci yang sedang di pojokan

oleh serigala.

 

"T-Tolong jangan sebarkan videonya." Tubuh Hana

kian memanas saat dia mengucapkan kata-kata itu.

 

"Heh, dimana sikap percaya diri mu seperti

sebelumnya?"

 

"Hyaa ..."

 

Ryuichi perlahan mengelus paha milik Hana, itu benar-benar

kelembutan yang tidak ada bandingnya dengan paha miliknya yang sedikit keras.

Hana mengejang celana dalam nya semakin basah, tangan mencoba untuk

menghentikan elusan yang di berikan Ryuichi. Namun tidak ada tenaga sama

sekali, seolah dia malah menyuruh Ryuichi untuk bergerak lebih ke atas.

Menuntunnya untuk mengelus Vaginanya.

 

"Kau menyukai nya?"

 

"Tidak mungkin aku menyukai!" Tubuh Hana bergetar,

menatap tajam Ryuichi dengan sedikit semburat merah. Tatapan tajam Hana melebar

saat Ryuichi memberikan ciuman yang intens pada Hana. Melumat bibir kenyal

gadis itu, mengigit nya. Ciuman itu membuat kesadaran Hana terbang, ini adalah

ciuman pertama miliknya. Dia baru mengetahui kalau ciuman terasa sangat begitu

nikmat, apalagi dalam kondisi seperti ini.

 

Ryuichi menekan kepala gadis itu untuk memperdalam ciuman

nya. Mendorong lidahnya, ke dalam mulut, mendorong air liur ke mulut Hana.

 

"Hmnn, fuuu!? Tu-Tunggu ...!!!"

 

Ryuichi ingin sedikit bermain dengan Hana, dia mengambil

kedua tangan Hana dan menyimpan nya di belakang punggung gadis itu menahannya

dengan tangan kanan nya. Ciuman mereka masih terjalin dengan sangat intens.

Mengeluarkan suara cabul yang terdengar di area atap cerah itu.

 

Dia mengeluarkan sebuah jepitan yang telah dia ambil

sebelumnya di gudang penyimpanan sekolah, jepitan tidak terlalu kuat. Tapi

cukup kuat untuk menjepit hidung agar tidak dapat mengambil nafas.

 

Hana yang menikmati sesak nya ciuman intens dengan Ryuichi,

menjadi lebih bersemangat ketika hidung nya di jepit. Membuat nya tidak dapat

menghirup oksigen.

 

Ryuichi masih menekan kembali kepala Hana dengan tangan kiri

nya agar ciuman itu tidak lepas.

 

Tubuh Hana mengejang saat lidah mereka beradu, Hana berusaha

untuk memberontak saat dia benar-benar kehabisan nafas.

 

"Nhhhn gguu fhguu!!"

 

Cairan cinta menetes dari selangkangan nya saat dia

mati-matian berusaha menghirup oksigen. Dia tidak bisa menarik oksigen melalui

hidung nya karena jepitan. Ciuman itu membuat nya menjadi sesak, kesadaran nya

perlahan terbang. Kedua tangan nya yang di tahan oleh Ryuichi, memberontak

sekuat mungkin. Namun itu sia-sia, dia tidak dapat mengimbangi fisik dari

Ryuichi.

 

Mata berwarna hitam milik hana sudah hampir berputar ke

belakang seolah kesadaran nya bisa hilang kapan saja. Dia berusaha sekuat

mungkin untuk lepas.

 

Kaki nya mengentak lantai dengan keras, menendang tulang

kering Ryuichi dengan sekuat tenaga, tapi Ryuichi tidak bergema sama sekali.

Air liur mengalir melalui selah selah mulutnya, turun menuju bagian dadanya.

 

Dia sangat tersiksa karena tidak dapat menghirup oksigen

namun celana dalam nya menjadi lebih basah, Vaginanya berkedut saat jus cinta

keluar meluap membasahi celana dalam nya.

 

Berpikir sudah cukup, Ryuichi melepaskan tubuh Hana. Gadis

itu langsung ambruk di lantai.

 

"Hah!!"

 

Hana segera melepas penjepit yang menjepit hidung nya,

menarik nafas sebanyak mungkin melalui mulut dan hidung nya secara bersamaan.

Baru pertama kali dia merasakan kalau udara terasa sangat segar.

 

"Yah, itu ciuman yang sangat nikmat ketua OSIS."

 

Ryuichi mengelap bibirnya dengan punggung tangan, blazer di

area punggung tangannya kini menjadi basah. Sedangkan itu, ini adalah pertama

kalinya Ryuichi melihat penampilan ketua osis yang seperti ini. Rambut nya yang

acak-acakan oleh keringat, air liur yang kental keluar dari mulutnya saat hana

menarik nafas. Tatapan sayu yang menatap Ryuichi, nafasnya terengah-engah.

 

"Aku tidak akan pernah memaafkan mu. Keluarga Serizawa

tidak akan pernah melepaskan." Lirik Hana dengan penuh kebencian, jika itu

orang lain. Mungkin mereka akan percaya kalau Hana benar-benar tidak

menyukainya, tapi bagi Ryuichi yang sudah mengetahui sifat sejati gadis ini.

Merasa kalau perkataan nya itu adalah sebuah tantangan.

 

Ryuichi berjongkok untuk menyelaraskan tatapannya dengan

Hana. Dia menyentuh celana dalam Hana yang basah kuyup.

 

"Apa yang kau lakukan!!"

 

"Yah, sepertinya kau sangat menyukai nya ya. Bukan

hanya celana, tapi kau juga membasahi lantai nya." Ucap Ryuichi sambil

menunjuk lantai yang tengah di duduki oleh Hana.

 

"Tidak mungkin aku menyukai nya!! ... Itu ... Itu air

liur menjijikan mu yang membuat lantai nya basah!!"

 

"Yah, apapun itu, berikan no kontak mu Hana." Ucap

Ryuichi sambil menyodorkan Smartphone miliknya.

 

"Kuhh! Kenapa aku harus memberikan no kontak ku ... Dan

jangan memanggilku seolah kita teman!"

 

"Kau lupa dengan posisi mu?" Ryuichi sedikit

memiringkan kepalanya dengan senyuman tipis.

 

Hana menggeram, dia kemudian merebut Smartphone milik

Ryuichi dengan kasar. Mengetuk layar beberapa kali dan memberikan nya kembali

pada Ryuichi dengan enggan. Ryuichi yang melihat itu tersenyum.

 

Dia menjadi lebih yakin kalau Hana menikmati situasi saat

ini, dia bisa saja menghapus video itu saat memegang smartphon milik Ryuichi.

Tapi dia tidak melakukannya, ia hanya mengikuti apa yang di katakan Ryuichi.

Meskipun tatapan nya masih seperti orang yang membenci dan mengutuk Ryuichi.

Apakah dia seroang Tsundere?

 

"Bel akan segera berbunyi, kau harus segera mengatasi

penampilan mu." Ryuichi bangun, Hana masih tidak bicara, dia hanya menatap

tajam Ryuichi dengan tatapan penuh kebencian.

 

"Aku akan memanggil mu nanti saat aku ingin

menggunakanmu."

 

Hana mengeram menatap tajam mendengar perkataan

Ryuichi."Apa maksud mu dengan 'Menggunakanku' . Kau pikir aku ini

apa!?"

 

"Kuhuhu, tentu saja ... Lacur pribadi ku."

 

" ... "

 

Hana tidak membalas, dia menggerakkan giginya menatap

Ryuichi dengan penuh kebencian. Meskipun Vaginanya kembali berkedut saat

Ryuichi mengatakan hal tersebut.

 

Dengan begitu, Ryuichi sedikit melambaikan tangannya dan

melangkah hilang menuju pintu masuk atap sebelumnya. Meninggalkan Hana yang

masih terduduk dengan keadaan berantakan.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.