RE-Modified

Chapter 46: 1. Semoga | ResidualMemori



Di tahun belakangan ini.

Mulai dari bulan pembuka awal tahun, sampai penghujung tahun pada bulan penutup hari ini. Aku coba membaca lembar demi lembar, episode demi episode yang tertulis pada buku cerita ini terbuat. Bertema tentang terus belajar dan mempelajari soal mengkaji diri. Diawali dengan episode pertama yang penuh semangat serta harap. Buku cerita ini sedikit bercerita tentang menipu diri. Mencoba menstimulan pikiran dengan berpura-pura semua baik-baik saja, dan membukanya dengan bab pertama, 'tentang kepribadian dan jarak pandang'

..

Terkadang, ujian hidup bisa merubah seseorang.

..

Semoga,

Tiap hal yang ku pendam tak mengendap jadi batu yang sembunyi dalam hati.

Sebenarnya, hampir tak ada yang perduli bagaimana seseorang berupaya. Karena mereka pula punya jalan masing-masing. Tapi, pendekatan psikologis sangat penting rasanya, mengingat gumpalan lelah sampai tak dihargai, dipupuk sedemikian rupa. Hal tersebut dapat menjahit mulut, bahkan memutuskan syaraf-syaraf otak. Jadi, jangan biarkan mereka yang sudah atau sangat berusaha kau acuhkan.

..

Mereka tak perlu dipuji atas upaya kerasnya, mereka cuma berharap upayanya sedikit dihargai.

..

Malam tadi, aku merasa tak berguna pada bulan-bulan kebelakang.

Hal itu menghiasi larut malamku, dengan segelas kopi hitam dan rokok di tangan.

Sembari menikmati fenomena malam, udara yang menari kesana kemari, mengajak fikiranku tamasya keluar kepala.

Beberapa menit sekali, aku tersenyum seri. Di menit selanjutnya terdiam begitu saja.

Dengan memejamkan kedua mata, ku tarik dalam-dalam oksigen dari hidung. Berharap terjadi sirkulasi udara segar dalam tubuh, menarik debu yang menyangkut dalam fikiran, dan menghempaskannya ke arah jalan.

....


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.