Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Chapter 220: Bab 220



Setelah membersihkan medan perang, Yves keluar dari Dimensional Mirror. Seperti yang di harapkan, tidak ada perubahan sama sekali di luar dimensi cermin.

Dengan Sihir sehebat ini, pantas saja kebaradaan penyihir sangat susah untuk dibuktikan kebenarannya!

Berjalan kembali ke laboratorium dengan langkah berat, Yves mengeluarkan pecahan pistol laser yang dia dapat untuk segera dipelajari.

Pecahan tersebut terbuat dari bahan yang sangat keras, jauh lebih kuat dari baja, tapi masih jauh lebih lunak dari Titanium, yang jelas bahannya masih belum diketahui.

Dalam struktur internal yang telah rusak, anda dapat melihat bahwa ada tempat yang kemungkinan dibuat sebagai penyimpanan energi.

Karena penyimpan energi itu telah hancur, Yves tidak dapat menentukan apa sebenarnya itu.

Desain pistol ini sangat berbeda dengan desain pistol konvensional modern, yang mana tidak mengherankan karena ini adalah pistol laser.

Yves merasa bahwa pria kurus yang telah menyerangnya pasti memiliki organisasi besar di belakangnya, dan makhluk humanoid semacam ini juga tidak ada di Bumi. Jika pun ada, pasti sudah lama ditemukan.

Makhluk ini juga tidak terlihat seperti makhluk dari laut yang dalam. Bisakah humanoid ular seperti ini hidup di dalam laut?

Menerka-nerka hal ini membuatnya menjadi semakin bingung karena dia tidak memiliki petunjuk sama sekali.

Walaupun dia menang dalam pertempuran ini, tapi dia tetap tidak senang. Perasaan diburu tanpa mengetahui siapa lawannya sebenarnya sangat tidak menyenangkan. Dengan karakternya yang ulet, dia pasti akan mencari tahu organisasi mana di balik penyerangan ini!

Dengan teknologi seperti ini, setidaknya mereka seratus tahun lebih maju dari teknologi Bumi.

Menggelengkan kepalanya, Yves lanjut mempelajari hasil jarahan perang ini.

***

Di pangkalan laut dalam yang jauh, sosok kurus berjubah merah serta mengenakan helm logam aneh terlihat melayang di udara. Dilihat sekilas, nampaknya pria itu melayang tanpa bantuan teknologi. Apakah itu kekuatan dewa atau sihir masih tidak diketahui.

Makhluk aneh dengan kepala botak bertanduk tanpa mulut yang mengenakan pakaian aneh masuk ke dalam ruangan. Makhluk itu pendek, ketika berbicara, bahasanya seperti bukan bahasa manusia.

"Elder, No. 37 sudah mati! Target masih belum mati, dan dia berada di MIT."

"Bajingan bodoh! No. 37 pantas mati! Kami datang ke Bumi bukan untuk memulai perang, cari anggota baru yang tidak gegabah dan lanjutkan tugas ini dengan hati-hati." Suara sosok berjubah merah itu bergema ke seluruh aula.

"Ya, Elder!" Pria botak kecil buru-buru tunduk dengan hormat, takut mengganggu sosok itu.

Aula ruangan itu dipenuhi dengan segala macam instrumen berteknologi tinggi, teknologi yang kemungkinan besar datang dari planet lain.

Masih tidak diketahui berapa ribu meter mereka ada di bawah laut, yang jelas di luar jendela hanya terlihat hitam pekat.

Di luar benteng yang mereka tinggali, beberapa makhluk aneh besar secara sama-samar terlihat berenang. Linkungan yang gelap gulita membuat makhluk-makhluk laut itu tidak dapat diidentifikasi, yang jelas mereka terlihat sedang menjaga benteng tempat alien itu tinggal.

Selain alien botak, ada juga makhluk aneh yang terbang di udara, makhluk itu nampaknya setengah cyborg. Makhluk humanoid berotot besar seperti truk serta pria kurus juga ada di ruangan tersebut. Pria kurus itu persis seperti penyerang Yves!

Siapa yang pernah menyangka bahwa di Bumi terdapat makhluk aneh yang bersembunyi di tempat-tempat yang tak terlihat?

***

Selama dua hari, Yves menghabiskan waktunya di dalam laboratorium untuk memodifikasi Jetpack. Jetpack ini akan sangat berguna, terlebih lagi jika digunakan oleh Sinthea dan Ophelia.

Jetpack ini telah selesai dibuat, tapi tetap ada masalah, yaitu ketinggian dan jarak yang Jetpack dapat tempuh. Dia ingin meningkatkan batas ketinggian dan jarak tersebut.

Membuat Jetpack ini mampu terbang ratusan meter di udara atau membuatnya secepat pesawat jet juga tidak terlalu realistis. Di ketinggian tertentu oksigen sangat rendah, tanpa oksigen pengguna akan megalami sesak nafas atau mati membeku!

Untuk masalah energi, sejauh ini baterai yang digunakan Jetpack hanya mampu bertahan selama dua puluh menit masa pemakaian, itu-pun jika digunakan dalam kecepatan terbang normal, jika digunakan pada kecepatan lima meter per detik, maka daya tahan baterai hanya akan bertahan selama sepuluh menit.

Ada juga masalah pembuangan panas yang masih belum terpecahkan. Setelah sepuluh menit penerbangan, Jetpack ini akan menjadi sangat panas. Jika terus digunakan maka papan sirkuit akan terbakar! Jika pengguna tetap menghiraukan hal ini, mereka hanya akan terjun bebas dari udara karena mesin yang tiba-tiba mati.

Terlepas dari semua masalah itu, Jetpack ini tetaplah teknologi lintas zaman. Teknologi yang sepenuhnya mengandalkan gaya reaksi kutub magnet untuk terbang, sungguh desain liar!

Dalam dua hari terakhir, Yves sama sekali tidak berhasil menyelesaikan masalah yang perlu diperbaiki karena kerumitannya. Selain itu ada banyak hal yang perlu dirubah agar Jetpack ini dapat bekerja dengan baik.

Dengan kerumitan seperti ini, orang yang mencoba menyalinnya mungkin akan terbakar oleh percobaan mereka. Ketidakteraturan konduktor adalah masalah serius bahkan untuk Yves yang ahli sihir.

Mungkin terdengar kejam, tapi itulah resiko yang harus ditanggung oleh sang pembajak teknologi.

Dalam masa-masa memusingkan seperti ini, untungnya Bibi Sharon sering berkunjung kepadanya. Professor Brian juga nampak senang ketika tahu Istrinya bersahabat dengan penemu jenius itu.

Brian bahkan berencana untuk membiarkan Charles bermain dengan Yves ketika pria itu senggang.

Di dalam laboratorium, Sharon berkata sambil tersenyum. "Yves, terima kasih banyak atas bantuanmu. Berkatmu tesis Brian berjalan dengan baik."

Yves tertawa, "Haha, tidak apa-apa, toh aku dan Professor Biran adalah teman baik. Kamu dan aku juga berteman baik, sebagai tetangga, kita harus saling membantu."

"Selain itu saya juga sering menerima bantuanmu, jadi saya harus berterima kasih juga untuk itu."

"Tidak perlu, kita sama-sama membantu. Sungguh senang dapat mengenalmu, Yves. Omong-omong, selamat malam."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.