Chapter 203: Bab 203
Berbicara tentang Wonder Woman, wanita itu terlihat sempurna. Cantik, tidak terlalu gemuk, tidak terlalu kurus, sangat pas serta memiliki sosok yang atletis! Wanita sepertinya memang sedah sepantasnya menjadi idaman bagi banyak pria, termasuk Yves.
Pikirkan tentang ide menggandeng Wonder Woman yang terkenal ke rumah, hal itu pasti akan sangat membahagiakan. Selain lembut, dia juga seorang wanita kuat yang siap melindungi keluarganya!
Jika ada orang yang ingin macam-macam, maka orang itu akan dipukuli sampai babak belur.
Hidup satu atap dengan Wonder Woman, memiliki anak bersamanya, berbelanja bersama, dll. Pasti akan sangat menyenangkan.
Setelah kembali tersadar dari lamunannya, Yves memandang ke arah bulan. "Hmm, sudah saatnya menjadi seorang pencuri~" Yves tersenyum. Bersemangat untuk melaksanakan pencurian kali pertamanya.
Kembali ke kamar, Yves membuka sebuah Portal. Sebelum melangkah masuk, Yves melihat dari balik portal untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang ada di seberang Portal tersebut.
Lampu laboratorium telah dimatikan, dan hanya ada satu tentara yang menjaga pintu luar. Melihat posisi tentara itu, dia tidak akan mudah menangkap atau menyadari sesuatu yang tiba-tiba muncul dari dalam ruangan.
Di malam hari seperti ini, orang biasa akan memerlukan senter atau sumber cahaya lain untuk melihat ke dalam ruangan gelap itu, tapi Yves tidak membutuhkannya. Berkat kekuatannya, dia dapat memunculkan sebuah peta langsung dari dalam kepalanya.
Setiap sudut, barang dan hewan-hewan kecil yang ada di dalam laboratorium tercermin jelas di benaknya. Tidak ada satu detail pun yang lolos dari deteksi hebat ini.
Tabung reaksi, mikroskop, instrumen khusus serta dokumen-dokumen penting ditempatkan di dalam lemari. Yves dengan hati-hati berjalan mendekat untuk mengambil dokumen-dikumen itu lalu membacanya.
"Mustahil, mengapa informasi yang kucari tidak ada? Apakah Abraham menyimpannya di kepalanya?" Tidak menyerah, Yves terus menggeledah.
Dalam kegelapan malam, tidak ada yang tahu bahwa ada seorang pria licik yang tiba-tiba muncul di dalam laboratorium untuk mencuri informasi penting tentang Super Soldier Serum.
Setelah membaca semua dokumen yang ada di dalam lemari, semuanya berisi tentang ide serta parameter eksperimen. Tidak ada formula serum sama sekali!
Yves tetap tidak percaya. Pasti ada sebuah formula yang tercatat! Proyek sebesar ini mustahil untuk di simpan di kepala saja, persamaan-persamaannya saja sudah cukup untuk meledakkan kepala Einsten!
'Tunggu... bukan tidak mungkin jika serum ini hanya disintetis dari suatu cairan atau benda tertentu!' Sebuah pemikiran tiba-tiba melintas di kepalanya.
Meskipun prinsip pastinya tidak diketahui, tapi bahan penting untuk pembuatan serum ini masih dapat ditemukan!
Teknologi pembuatan serum ini sama seperti teknologi alien, sangat susah ditiru dan dibuat. Bahkan tidak ada yang mampu menirunya setelah kematian Dr. Abraham!
Serum yang berhasil dibuat setelah kematian Abraham hanya setengah matang, bahkan Winter Soldier hanya sedikit lebih kuat dari serum setengah matang itu.
Sudah hampir dua jam setelah kedatangannya di laboratorium ini. Yves terus melihat-lihat sambil mencatat apa-apa yang kemungkinan dibuat menjadi bahan.
Saat menyalin catatan-catatan penting, Yves dibuat terkejut dengan kejeniusan Dr. Abraham. Pak tua itu benar-benar mampu menambahkan hormon pengaktif gen yang serupa! Hormon ini memungkinkan tubuh untuk secara alami menerima sel asing!
Dari tulang, organ dalam, otot, kulit dan berbagai bagian lain dapat tumbuh dengan cepat. Tak heran Steve yang awalnya kurus kering tiba-tiba berubah menjadi pria macho tampan!
Sel-sel tubuh yang dirangsang untuk tumbuh dengan cepat membutuhkan energi yang besar. Kemungkinan serum ini penuh dengan proten, glukosa serta zat-zat lain yang dibutuhkan manusia. Jika tidak, dokumen berisi banyak laporan tentang biologis ini tidak akan dicatat.
"Sial, pak tua itu benar-benar jenius! Jika aku membaca pola proyek serum seperti ini, resepnya akan secara otomatis muncul di kepala. Abraham menyembunyikan hal ini dengan sangat baik, hahaha!" Yves mengagumi pria itu dari dalan hatinya, di saat yang sama dia juga semakin waspada pada Abraham.
Tidak heran musuh-musuhnya tidak dapat menemukan formula serum ini bahkan setelah kematiannya. Ternyata Abraham tidak mempercayai siapa pun sejak awal! Bahkan Schmidt tidak bisa menemukan resepnya, apalagi para prajurit itu.
Meskipun tidak ada resep yang tertulis, tapi bukan berarti tidak dapat disimpulkan. Hehe, data-data yang dia dapat kali ini akan sangat berguna di kemudian hari.
Ketika Super Soldier pertama dibuat, tidak akan ada botol serupa yang tersisa. Saat itu adalah saat yang tepat untuk membuat Serum-nya sendiri.
Memikirkan hal ini, Yves menjadi semakin termotivasi, dia mulai menyalin pekerjaan Dr. Abraham dengan cepat sambil mengingat masa-masa ketika dirinya berada di sekolah dasar. Menyalin pekerjaan teman adalah hal yang sangat menyenangkan!
Tanpa dia sadari, sudah hampir pukul tujuh pagi. Bahkan di jam segini masih tidak ada satu pun tentara yang berpatroli. Memikirkan keanehan ini, Yves dibuat sadar. Tempat ini berada sekitar tiga puluh meter di bawah tanah, dan pintu masuknya hanya ada satu. Jika ada orang yang ingin masuk, mereka perlu masuk dari luar, yang mana dijaga sangat ketat.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu yang terbuka diiringi suara langkah kaki. Tampaknya para peneliti sudah mulai masuk ke laboratorium untuk bekerja. Yves buru-buru merapikan kertas-kertasnya lalu pergi menggunakan Portal.
Tidak lama setelah dia pergi, Dr. Abaraham masuk ke ruangannya lalu melanjutkan rutinitas hariannya tanpa menyadari adanya keanehan.
Keluar dari Portal, Yves telah diteleportasi ke kastil mewah yang terletak di benua Eropa. Kastil ini tak lain adalah kastil di mana Sindella tinggal.
"Tuan Yves, selamat pagi." Pengurus rumah tangga menyapa Yves sambil menggendong bayi lucu di pelukannya.
"Halo, Bibi Santana. Apakah Master ada di dalam?" Yves mengangguk sambil tersenyum, meskipun mereka berdua jarang berbicara, tapi dia dan Santana cukup akrab.
Setelah berbicara singkat dengan Santana, Yves pergi ke dalam kastil menggunakan sapu terbang. Ketika tiba di kamar Sindella, Yves melihat Masternya yang baru saja selesai mandi.
Melihat wanita cantik itu, Yves dibuat terpana. Walaupun sering menemuinya, tapi kecantikannya selalu dapat menghibur mata. Bahkan jika Sindella mengaku berusia dua puluh tahun, orang-orang pasti akan percaya!
"Master, kamu terlihat sangat cantik." Yves menatap kosong ke arah wanita itu.
"Dasar idiot, tentu saja aku cantik. Ada apa? Mengapa kamu datang sepagi ini?" Sindella tertawa kecil sambil membelai rambut, tangan dan kakinya. Gesturnya penuh pesona dewasa!
Jika Yves masih lajang, dia pasti memerlukan tisu saat ini juga. Untungnya hal itu tidak diperlukan, hehe.
"Master, sekarang masih pagi, ayo kita tidur lagi." Yves segera bergegas menerkam wanita itu seperti harimau lapar.
Tirai kamar tertutup secara otomatis, seolah-olah tidak ada yang diperbolehkan untuk mengintip. Dari waktu ke waktu, suara kesenangan datang dari dalam kamar mewah itu.