Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Chapter 199: Bab 199



Pertemuan pagi telah selesai, adapun untuk pertemuan di sore hari, Yves tidak berencana untuk hadir. Bagaimanapun dia perlu melanjutkan penelitiannya, jika pertemuan itu hanya untuk membicarakan hal-hal sepele, maka lebih baik dia tidak ikut.

Karena pertemuan telah berakhir, Yves berjalan ke wanita tertentu untuk menyapa dan tentunya menggoda. "Hei, cantik. Apakah anda Peggy Carter?" Yves menyapa sambil tersenyum.

Mendengar seseorang memanggilnya, Peggy berhenti lalu membalikkan badan. "Ya, itu saya. Apakah anda membutuhkan sesuatu, Dr. Yves?" Peggy balik menyapa sambil tersenyum.

"Oh, tidak apa-apa. Saya hanya ingin menyapa, jarang sekali ada wanita kuat seperti anda, jadi saya sedikit kagum."

"Apakah anda bebas siang ini? Saya ingin mengundang anda makan bersama." Yves dengan tulus mengundang Peggy. Karena hubungan Steve dan Peggy di masa depan tidak akan membuahkan hasil, lebih baik mengambil alih, hehe.

"Sebuah kehormatan bagi saya." Peggy mengangguk. Di negaranya, pria yang menyapa dan memulai percakapan kepada lawan jenis adalah hal yang normal.

Selain itu romansa juga sangat di anjurkan di negara Prancis. Bertemu dengan seorang pria muda dan tampan, tidak akan ada yang mau menolak.

"Saya merasa tersenjung. Kalau begitu mari pergi, saya tahu restoran Prancis di dekat sini. Katanya makanan di sana terasa enak." Yves membuat gerakan mengundang.

Sekretarisnya pergi ke restoran untuk memesan makanan terlebih dahulu, sedangkan Yves dan Peggy berjalan beriringan secara perlahan.

"Nona Peggy, bolehkah saya tahu mengapa anda bergabung dengan militer?"

"Anda tidak perlu memanggil saya dengan sebutan nona, Dr. Yves, cukup panggil Peggy tidak apa-apa." Peggy tertawa kecil.

"Saya bergabung dengan militer karena orang tua saya bertugas di sana. Selain itu saya juga ingin membuktikan bahwa wanita sama-sama dapat membuat kebajikan dan juga mampu." Kata Peggy dengan penuh kepercayaan diri.

"Haha, baiklah Peggy. Anda juga dapat memanggil saya Yves." Yves mengangguk.

"Saya juga setuju dengan pendapat anda, pria dan wanita sebenarnya tidak jauh berbeda, keduanya sama-sama mampu."

"Dan anda adalah salah satu orang yan mampu membuktikan hal itu, Peggy." Kata Yves sambil tersenyum. Meskipun dia ingin menyanjung, tapi tetap tidak dapat dipungkiri bahwa Peggy memang seorang agen yang cakap dan berbakat.

Selain memuji Peggy, Yves juga ingin mendapatkan hati wanita itu. Dan benar saja, senyuman bahagia Peggy membuktikan bahwa pujiannya berhasil.

Sesampainya di restoran Prancis, restoran ini terlihat sangat formal serta penuh dengan suasana romatis yang mana sangat cocok untuk pasangan yang sedang berkencan.

Yves dan Peggy mengambil tempat duduk di dekat jendela, selain dapat menikmati makanan yang enak, dari sana mereka juga dapat melihat pemandangan ramai di luar.

"Di sini sangat sibuk." Peggy melihat ke luar jendela sambil bertanya-tanya.

"Ya, tempat ini memang sangat sibuk. Tapi tempat ramai dan makmur terkadang mengundang kejahatan." Kata Yves sambil menatap wanita itu.

"Anda benar. Ngomong-ngomong, apa pendapat anda tentang tentara Nazi?" Sebagai pecinta militer, Peggy suka membicarakan topik-topik seperti ini.

"Kualitas prajurit mereka sangat luar biasa, kepemimpinan Jenderalnya juga bagus. Selain itu mereka juga sering memperbarui taktik mereka untuk peperangan masa depan." Yves menjawab secara netral. Kemiliteran Nazi Jerman memang sangat menakjubkan.

"Hmm? Bisakah anda membicarakannya secara detail?" Peggy menjadi semakin tertarik. Kemungkinan informasi ini dapat dia gunakan, lagi pula Prancis akan segera menghadapi serangan Jerman.

"Tentu, tapi sebelum itu pesanlah makanan terlebih dahulu. Nanti kita bisa mengobrol secara perlahan-lahan." Yves tidak akan terlalu terburu-buru, pertama bangkitkan ketertarikan lawan, setelah itu dia akan menangkapnya!

Peggy mengangguk, dengan sabar dia memesan beberapa hidangan yang disukainya.

"Dr. Yves, sepertinya anda tahu tentang banyak hal." Peggy menambahkan kata 'Dr.' dengan sengaja, sepertinya ingin menjaga jarak dari pria itu.

"Tidak juga, saya hanya ingin belajar lebih tentang industri yang saya minati, sisanya hanya informasi yang kebetulan saya pelajari. Lagi pula semua ini hanya hobi."

"Melihat anda sangat tertarik, izinkan saya bertanya kepada Nona. Apa pendapat anda tentang Maginot Line yang sangat dibanggakan itu?" Karena Peggy ingin bermain, Yves tentunya akan mengikuti. Dia tidak akan keberatan menambahkan kata-kata kehormatan kepadanya.

Mendengar pihak lain menyebutkan garis pertahanan terkenal yang di bangun oleh negaranya, Peggy menampilkan ekspresi kebanggaan.

Banyak ahli militer mengatakan bahwa Maginot Line tidak akan pernah tertembus, kecuali Nazi memiliki teknologi yang lebih hebat, pada dasarnya Maginot Line tidak akan terkalahkan!

"Maginot Line adalah kebanggan kita. Meskipun belum selesai dibangun, tapi hal itu sudah cukup untuk menghadapi jutaan pasukan Nazi secara langsung."

"Tidak ada yang dapat menerobosnya. Selain itu ada segala macam fasilitas di dalamnya, bahkan jika dikepung, ada persediaan yang dapat membuat anda bertahan hidup selama dua tahun penuh."

"Dengan sejumlah besar parit, tidak perduli tentara dari negara manapun, prajurit kita tidak akan mungkin tertangkap. Ini adalah salah satu pencapaian terbesar abad ini!" Kata Peggy dengan wajah berseri-seri, kebanggaan terlihat jelas di wajahnya.

Mendengar pujian demi pujian yang dilontarkan Peggy, Yves hanya dapat mencibir dalam hatinya. Memang Maginot Line adalah salah satu mahakarya terbesar di abad ini, mahakarya yang penuh dengan ejekan dan kegagalan!

Tunggu sampai Nazi membuat Prancis berlutut. Maginot Line? Lelucon itu tidak akan menghentikan laju serangan mereka!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.